Sebuah berita bertajuk “Aksi di R.R. Tjiandjoer” dalam surat kabar Al-Moe’min nomor 45 tahun ke-VIII, 2 Desember 1939 memuat pidato ketua Regentschapraad (Dewan Kabupaten) Cianjur yaitu Kd. Katadikoesoema. Pidato ini bertujuan untuk mengimbau pemangku-pemangku Regentschapraad agar betul-betul memperhatikan kepentingan kesejahteraan […]
Baca selengkapnyaTag: sejarah cianjur
Bupati Cianjur Soeria Nata Atmadja Pimpin Gerakan Islam-Indonesia di Belanda
Dilaporkan oleh F. Krenkow dalam jurnal Islamic Culture vol. XIII No. 4, Oktober 1939 halaman 248-249 bahwa pada waktu itu kepulauan Indonesia di bawah penguasaan Belanda memiliki enam puluh juta penduduk. Hampir 90 persen adalah Muslim, yang mayoritas mengenyam pendidikan […]
Baca selengkapnyaMutasi Kalipah, Naib dan Merebot di Cianjur 1939
Sebuah kabar tentang pengangkatan sejumlah pemangku keagamaan di wilayah Cianjur tercatat dalam majalah Al-Moemin terbitan 2 April 1939, edisi tahun 08 No. 13 (bahasa Sunda). Kabar tersebut berjudul “Moetasi Kaoem Tjiandjoer”. Kaoem atau kaum adalah sebutan untuk masjid besar dalam […]
Baca selengkapnyaTabligh Akbar Al-Ittihadiyatul Islamiyah (AII) di Cianjur 1939
Kabar besar datang di hari yang sama dengan kegiatan pertemuan umum Parindra di Cianjur 1939. Setelah masyarakat Cianjur mendengarkan ide-ide dari tokoh-tokoh Parindra dalam acara Openbaar Vergadering, tepatnya pada 26 Maret 1939 di Roxy Theater, mereka beralih ke sekolah Al-Muawanah. […]
Baca selengkapnyaOpenbaar Vergadering PARINDRA Cianjur 1939
Berita mengenai openbaar vergadering (rapat umum atau pertemuan publik) yang diadakan pada 26 Maret 1939 oleh PARINDRA (Partai Indonesia Raya) Cabang Cianjur di bioskop Roxy Theater tercatat dalam majalah Al-Moemin, diterbitkan pada 2 April 1939, edisi tahun 08 No. 13 […]
Baca selengkapnyaJejak Budaya Megalit di Bukit Tongtu (Pasir Tangtu) Cikalong Kulon
Masih di daerah sekitar utara Cianjur, ada pula situs megalit lainnya yang pernah diteliti oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) pada tahun 1985, yaitu Bukit Tongtu. Hasil penelitiannya itu dipublikasikan dalam laporan Peninggalan Tradisi Megalitik di Daerah Cianjur, Jawa […]
Baca selengkapnya“Serat Kalih” Cianjur untuk Mataram Tidak Berbentuk Tembang
“Serat Kalih” atau surat ‘penyerahan diri’ pihak Cianjur kepada Mataram yang sering dikaitkan dengan tradisi Kuda Kosong, dipahami berbentuk tembang, yaitu ditulis dengan pupuh Dangdanggula. Bahasa yang digunakannya tentu Jawa, bukan Sunda. Narasi ini mungkin hampir bisa dikatakan sebagai suatu […]
Baca selengkapnyaPeninggalan Megalit Pasir Pogor, Mande Cianjur
Situs megalit di Cianjur bukan hanya Gunung Padang loh! Ada juga situs megalit Pasir Pogor yang berlokasi di Desa Cikidang, Kecamatan Mande. Penelitian terhadap situs ini pernah dilakukan oleh tim dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) tahun 1985. Hasil […]
Baca selengkapnya