Lokasi Pangguyangan Badak Putih Cianjur, saran dari Bartel van der Valck?

Buku Sajarah Cianjur sareng Raden Aria Wira Tanu Dalem Cikundul Cianjur yang disusun oleh drs. Bayu Surianingrat dalam bahasa Sunda dan terbit tahun 1982 sering kali dijadikan buku “babon” sejarah Cianjur. Namun beberapa keterangannya perlu dikritisi kembali. Misalnya saja ada keterangan tentang “Pangguyangan Badak Putih” sebagai berikut:

Halaman 89:

“… Dina taun 1688 aya urang Walanda dongkap ka Cibalagung, namina Bartel van der Valck (4), juru ukur (landmeter) VOC. Valck dipapancenan midamel kar (Wld. = kaart, Ind.= peta) daerah-daerah anu parantos dipasrahkeun ka VOC, numutkeun kontrak 25 Februari sareng 20 Oktober 1677. Valck masihan piwejang ka Wira Tanu II supados anjeunna ngalih ka kalereun Cibalagung, kedah milari tanah nu rata teu tebih ti tilas pangguyangan badak putih. Valck masihan piwejang teh ka Wira Tanu II…”

Terjemahan:

“… Pada tahun 1688 ada seorang Belanda datang ke Cibalagung, ia bernama Bartel van der Valck (4), juru ukur (landmeter) VOC. Valck diberi tugas untuk membuat kar (Bld. = kaart, Ind. = peta) daerah-daerah yang telah dipasrahkan kepada VOC, berdasarkan kontrak 25 Februari dan 20 Oktober 1677. Valk memberikan wejangan kepada Wira Tanu II agar ia pindah ke sebelah utara Cibalagung, harus mencari tanah yang rata tidak jauh dari bekas pemandian badak putih. Valck memberikan wejangan itu kepada Wira Tanu II…”

Angka “(4)” menunjukkan catatan kaki “Haan, F. De, jilid II kaca 166”. Maksudnya merujuk pada buku Priangan De Preanger Regentschappen Onder het Nederlandsch Bestuur tot 1811. jilid II, tahun 1911, halaman 166 karya Dr. F. De Haan.

Halaman depan buku karya Suryaningrat & De Haan

Keterangan terkait wejangan dari van der Valck kepada Wira Tanu II untuk pindah ke suatu tempat yang tidak jauh dari pemandian badak putih tampaknya meragukan. Menariknya, setelah diperiksa kembali halaman (166-167) pada buku karya De Haan yang dirujuk tersebut, keterangannya agak lain. De Haan sendiri meragukan apakah van der Valk benar-benar ikut dalam ekspedisi Winkler.

“Jammer dat niet kan worden nagegaan wie tot Winkler’s gezelschap behoorden, of bijvoorbeeld Valentijns vriend de Scur (over wie zie I, 22) daaronder was, en vooral, of de Landmeter Bartel van der Valck meeging, hetgeen voor de geschiedenis van de kaart van 1692 (zie § 2480 c.v.) niet zonder belang is. Uit de wijze waarop Van der Valck wordt genoemd (zie hieronder § 32) maak ik op dat hij niet meeging: had hij tot het gezelschap behoord, dan had hij persoonlijk inlichtingen kunnen geven en had Winkler niet een extract van Van der Valcks eerder gehouden journaal behoeven te raadplegen. Behalve zijn “Dagregister” stelde Winkler een beknopt rapport op over deze reis, dd. 7 januari 1692, waarvan ik een kopie heb ontvangen en dat ik hieronder zal citeren als JV.; het is gericht aan G.G. en Raden.”

Terjemah:

“Sayangnya, tidak dapat dipastikan siapa saja yang termasuk dalam kelompok pendamping Winkler, atau misalnya apakah teman Valentijn, Scur (yang dapat dilihat pada I, 22), termasuk dalam kelompok tersebut, dan terutama, apakah Landmeter Bartel van der Valck ikut serta, yang memiliki pentingnya untuk sejarah peta tahun 1692 (lihat § 2480 c.v.) bukan tanpa arti. Dari cara penyebutan Van der Valck (lihat di bawah § 32), saya menduga bahwa dia tidak ikut serta: jika dia termasuk dalam kelompok tersebut, maka dia akan dapat memberikan informasi secara langsung dan Winkler tidak perlu merujuk pada ekstrak jurnal yang sebelumnya dipegang oleh Van der Valck. Selain “Dagregister” -nya, Winkler menyusun laporan singkat tentang perjalanan ini, tanggal 7 Januari 1692, yang salinannya saya terima dan akan saya kutip di bawah ini sebagai JV.; itu ditujukan kepada G.G. dan Raden.”

Halaman 166 & 167

Walaupun demikian, perlu penelusuran lebih jauh terkait peran Bartel van der Valck dalam upaya pembuatan peta-peta di Priangan, khususnya di wilayah Cianjur tempo doeloe. Apakah pada tahun 1688 ia benar-benar pernah berjumpa dengan Wira Tanu II di Cibalagung dan menyarankan untuk pindah ke dekat pangguyangan badak putih? Apakah drs. Bayu Surianingrat kurang tepat merujuk sumber bacaan? Ataukan ini hanya tafsiran drs. Bayu Surianingrat saja?

Cag,

Leiden, 8 Oktober 2023

#sejarahcianjur#wiratanu#pangguyanganbadakputih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *