“Serat Kalih” atau surat ‘penyerahan diri’ pihak Cianjur kepada Mataram yang sering dikaitkan dengan tradisi Kuda Kosong, dipahami berbentuk tembang, yaitu ditulis dengan pupuh Dangdanggula. Bahasa yang digunakannya tentu Jawa, bukan Sunda. Narasi ini mungkin hampir bisa dikatakan sebagai suatu […]
Baca selengkapnyaTag: sejarah bupati cianjur
Astramanggala, Bupati Cianjur Kedua Tidak Pernah Bergelar Tumenggung
Salah satu keterangan mengenai masa pemerintahan Astramanggala tercatat dalam buku Priangan jilid I halaman 170 yang disusun oleh De Haan (1911). Menurut catatan De Haan, Astramanggala menjadi bupati Cianjur kedua dari tahun 1707 – 1726. Namun dalam catatan Bayu Suryaningrat […]
Baca selengkapnya