Kongres “Pasoendan” (Paguyuban Pasundan) pernah diselenggarakan di kota Cianjur, tepatnya pada tanggal 7-10 April 1939 di gedung sekolah. Mungkin yang dimaksud adalah kompleks gedung sekolah Pasundan saat ini di Cianjur kota. Kabar tersebut tercatat dalam majalah Al-Moemin edisi tahun no. […]
Baca selengkapnyaKategori: Historiografi
Situs Megalitik Putra Pinggan di Kampung Kuta, Ciranjang
Peninggalan tradisi megalitik Ciranjang ini termasuk Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Lokasi ini dikenal sebagai Kampung Kuta, letaknya berada di belakang Mesjid Agung Ciranjang, seberang pasar Ciranjang yang dilalui jalan raya Bandung. Ada beberapa sebutan untuk situs ini, yaitu […]
Baca selengkapnyaMenilik Rumah-rumah Antik di Kampung Ancol, Cianjur
Tau gak, di Cianjur ada tempat yang bernama Ancol? Iya dong, tidak hanya di Jakarta saja yang punya Ancol. Di Cianjur juga ada loh! Bukan karena namanya saja yang menarik, tetapi juga karena di sini terdapat bangunan-bangunan antik peninggalan bersejarah […]
Baca selengkapnyaPidato R. Siti Djenab Atas Anugerah Bintang Jasa dari Hindia-Belanda
Keterangan penting tentang kiprah R. Siti Djenab, tokoh pergerakan perempuan di Cianjur terekam dalam surat kabar Sipatahoenan edisi no. 232 tahun ke-XII, Selasa 22 Oktober 1935. Dalam berita tersebut R. Siti Djenab dikabarkan telah menerima bintang jasa dari pemerintah Hindia-Belanda. […]
Baca selengkapnyaAksi di Regentschapraad Cianjur untuk Masyarakat Pakidulan 1939
Sebuah berita bertajuk “Aksi di R.R. Tjiandjoer” dalam surat kabar Al-Moe’min nomor 45 tahun ke-VIII, 2 Desember 1939 memuat pidato ketua Regentschapraad (Dewan Kabupaten) Cianjur yaitu Kd. Katadikoesoema. Pidato ini bertujuan untuk mengimbau pemangku-pemangku Regentschapraad agar betul-betul memperhatikan kepentingan kesejahteraan […]
Baca selengkapnyaBupati Cianjur Soeria Nata Atmadja Pimpin Gerakan Islam-Indonesia di Belanda
Dilaporkan oleh F. Krenkow dalam jurnal Islamic Culture vol. XIII No. 4, Oktober 1939 halaman 248-249 bahwa pada waktu itu kepulauan Indonesia di bawah penguasaan Belanda memiliki enam puluh juta penduduk. Hampir 90 persen adalah Muslim, yang mayoritas mengenyam pendidikan […]
Baca selengkapnyaMutasi Kalipah, Naib dan Merebot di Cianjur 1939
Sebuah kabar tentang pengangkatan sejumlah pemangku keagamaan di wilayah Cianjur tercatat dalam majalah Al-Moemin terbitan 2 April 1939, edisi tahun 08 No. 13 (bahasa Sunda). Kabar tersebut berjudul “Moetasi Kaoem Tjiandjoer”. Kaoem atau kaum adalah sebutan untuk masjid besar dalam […]
Baca selengkapnyaTabligh Akbar Al-Ittihadiyatul Islamiyah (AII) di Cianjur 1939
Kabar besar datang di hari yang sama dengan kegiatan pertemuan umum Parindra di Cianjur 1939. Setelah masyarakat Cianjur mendengarkan ide-ide dari tokoh-tokoh Parindra dalam acara Openbaar Vergadering, tepatnya pada 26 Maret 1939 di Roxy Theater, mereka beralih ke sekolah Al-Muawanah. […]
Baca selengkapnya