
Setelah sekian lama menggunakan Linux, khususnya Ubuntu, baru sekarang saya mencoba pasang mail client khusus untuk Linux secara penuh. Ada beberapa pilihan memang, sebelumnya pernah mencoba Evolution dan Mailspring. Dua-duanya bagus sih dalam impresi pertama. Sayangnya gak bertahan lama, karena masih bergantuk kepada peramban web. Alih-alih menggunakan mail client khusus, malah terus membuka peramban Firefox atau Chrome.
Ada beberapa pertimbangan saya beralih ke Mozilla Thunderbird, di antanya karena open source dan tampilan versi terbaru saat ini lebih modern. Baru-baru ini saya baca artikel menarik dari blog resminya:”The Future of Thunderbird, Why We’re REbuilding from the Gound UP“

Selain itu saya perlu notifikasi email masuk yang, sependek pengetahuan saya, belum bisa dilakukan oleh peramban web. Setelah saya coba menggunakan Thunderbird, baru saya sadari ternyata kotak masuk email saya terlalu banyak berlangganan (subscription) situ-situs yang tidak terlalu penting, yang secara rutin mengirimkan email pemberitahuan jika ada postingan baru atau iklan. Ternyata itu cukup mengganggu, sehingga akhirnya saya hentikan subskripsinya. Dan, kedamaian mulai datang.
Dengan menggunakan Thundebird, saya bisa lebih produktif dalam mengelola pesan masuk di email. Bahkan dalam satu aplikasi bisa mendapatkan pesan masuk dari beberapa penyedia layanan email. Yang saya gunakan adalah email dari Google (Gmail) dan dari website saya sendiri. Jadi, tidak pelu membuka peramban web atau tab baru untuk masing-masing email yang perlu dibuka. Cukup di satu aplikasi saja. Sangat ringkas.
Saya akan coba bertahan menggunakan Thunderbird ini selama beberapa waktu. Jika ada pengalaman menarik atau kendala penggunaannya, nanti saya bagikan lagi di blog ini ya.

Pemerhati sejarah dan budaya Cianjur, pembaca naskah Sunda kuno, pengulik musik tradisi. Pengguna setia Linux.