Kemegahan Situs Ratu Boko & Rasa Penasaran

Teras paling bawah sebelum masuk gapura situs

Takjub! Itulah satu kata yang bisa diungkapkan ketika menginjakkan kaki di atas kawasan situs istana atau keraton Ratu Boko ini. Ada beberapa versi sejarah tentang penemuan sampai fungsi dari struktur situs ini. Yang paling kentara dari desain lahannya tentu saja, situs ini sangat mungkin merupakan kawasan pemukiman yang ditinggali oleh kelompok tertentu pada suatu masa.

Diperkirakan oleh para ahli bahwa bukit tempat berdirinya situs Ratu Boko ini telah berpenghuni dari sebelum abad ke-7. Kemudian di atas bukit ini dibangunlah struktur yang lebih kokoh dengan fungsi yang lebih spesifik untuk kawasan istana. Pembangunan istana diperkirakan berkisar pada abad ke-8 pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran.

Mengutip dari situs web BPCB Daerah Istimewa Yogyakarta:

Situs Ratu Boko merupakan salah satu situs permukiman dari masa klasik di Jawa, yang mengandung beragam tinggalan. Situs permukiman kuno seluas 25 hektar itu memilik ragam tinggalan berupa gapura, batur, talud, kolam, dan gua. Situs Ratu Boko ditemukan pertama kali oleh van Boeckholtz pada tahun 1790. Pada tahun 1814 Makenzie, Junghun, (1884), dan Brumund (1854) melakukan pencatatan terhadap tinggalan-tinggalan di situs tersebut. Pada tahun 1915 F.D.K Bosch juga melakukan observasi di Situs Ratu Boko. Ia menyimpulkan bahwa Situs Ratu  Boko merupakan sebuah keraton.

Pendapat umum yang dikemukakan oleh para sarjana Belanda menyatakan bahwa situs ini kemungkinan besar merupakan keraton. Walaupun menurut para ahli situs ini ditentukan sebagai sebuah situs istana, saya sebetulnya bertanya-tanya, bernarkah demikian? Prasasti Ratu Boko I jelas menyebutkan pembangunan sebuah tempat suci agama Buddha yaitu wihara.

Nama-nama sisa reruntuhan yang telah dipugar pun tampak diberikan belakangan, misalnya paseban, kaputren, pendapa dan sebagainya. Apakah pada masa lalu struktur-struktur itu dinamakan dan berfungsi demikian? Atau, situs ini benar-benar sebuah tempat suci yang tidak ada kaitannya dengan istana? Menarik untuk semakin ditelusuri.

Riwayat pendirian dan penggunaan bangunan di Situs Ratu Boko dapat diketahui dari isi sejumlah prasasti yang telah ditemukan di situs tersebut. Berdasarkan sumber prasasti daerah ini pada masa lalu bernama Walaing. Prasasti tertua yang ditemukan berangka tahun 792 M, berisi tentang peringatan pendirian Abhayagiriwihara oleh Rakai Panangkaran. Berdasarkan struktur bangunan dan prasasti-prasasti yang ditemukan tersebut, Kusen berpendapat bahwa semula kompleks bangunan di Boko merupakan sebuah wihara untuk pendeta Buddha yang bernama Abhayagiri.

BPCB DIY

Menariknya, nama Abhayagiri Wihara juga digunakan untuk tempat suci di Sri Lanka. Nama lengkapnya juga sama, dengan penyesuain ejaan Latin untuk bahasa Sasakerta, yaitu Abhayagiri Vihāra. Lokasinya di daerah Anuradhapura, Sri Lanka. Tempat itu merupakan biara suci yang digunakan oleh umat Buddha Mahayana, Theravada, dan Vajrayana.

Seperti halnya saudara jauhnya di Sri Lanka, situs Ratu Boko juga memiliki simbol-simbol dan struktur bercorak agama Buddha. Salah satunya yaitu reruntuhan beberapa struktur stupa di salah satu lahan terasnya. Tetapi, di situs ini juga ditemukan corak agama Hindu.

Unsur Hindu dapat ditunjukkan melalui yoni, tiga miniatur candi, arca Ganesha dan Durga, serta lempengan emas dan perak bertuliskan mantera agama Hindu. Sedangkan unsur Buddha terlihat dari adanya arca Buddha, reruntuhan stupa, dan stupika. Temuan prasasti lainnya yaitu prasasti Ratu Boko A dan B (berangka tahun 856 M) dan C semua mengandung keterangan tentang pendirian lingga yaitu Lingga Krrtivasa, Lingga Tryambaka, dan Lingga Hara.

BPCB DIY

Apakah mungkin fungsinya bercampur dengan istana pada masa yang sama, atau dialihfungsikan pada masa yang berbeda? Atau memang digunakan untuk keduanya?

Pada tahun 856 M Situs Ratu Boko difungsikan sebagai keraton oleh seorang penguasa beragama Hindu yang bernama Rakai Walaing Pu Khumbayoni.

BPCB DIY

Lokasi situs Ratu Boko tidak jauh dari Candi Prambanan, sekitar 3 km ke arah selatan. Bahkan letaknya masih satu kacamatan, yaitu di Kecamatan Prambanan. Jadi kalau ada rencana berkunjung ke candi Prambanan, wajib mampir ke situs megah Ratu Boko ini.

Dari pengamatan sekilas yang saya bisa temukan melalui peta digital, situs Ratu Boko adalah salah satu situs terbesar dan terluas yang bercorak agama Buddha di wilayah selatan gunung Merapi. Tentu dekat dengan kompleks candi Hindu terbesar di pulau Jawa, yaitu Prambanan. Sedangkan candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar yang terletak di wilayah barat gunung Merapi.

Pertanyaan lalu timbul lagi, apakah umat Buddha pada abad ke-8 hanya berpusat pada Candi Borobudur di daerah barat? Ataukah mungkin mereka juga berpusat pada lokasi Abhayagiri Wihara di selatan ini? Ah sudahlah, susah untuk menentukan persisnya seperti apa, ya.

Untuk sementara, kita bersandar saja pada pendapat para ahli yang sudah meneliti dari berbagai aspek dan lintas keilmuan. Tapi rasa penasaran akan selalu menggelitik. Benarkah situs Ratu Boko adalah istana?

Berikut ini beberapa foto yang sempat saya ambil ketika berkunjung ke situs Ratu Boko bulan Mei 2022 lalu.

Tampak bukaan lantai kuno di sampi kiri-kanan jalan berbahan batu andesit
Tangga naik teras pertama, tampak susunan turap batu andesit yang tinggi
Gapura pertama
Gapura kedua menuju bagian teras ketiga setelah melewati gapura pertama
Tampak samping gapura pertama (kiri) dan tangga gapura kedua (tengah-kanan)
Papan informasi di dalam situs, teras kedua
Dinding turap pembatas antar teras
Hiasan pintu gapura
Teras bagian dalam setelah melewati gapura kedua
Reruntuhan struktur bangunan kuno
Selfi dulu
Peta di dalam loksi situs
Struktur “Pendapa” di bagian dalam situs
Reruntuhan struktur lainnya
Ornamen pada sisa reruntuhan
Bagian dalam “Pendapa” ada terap berbentuk panggung
Dari luar “Paseban” tampak sumur-sumur tua untuk tandon air. Letaknya pada teras yang lebih rendah
Kolam tandon air lainnya, bersebelahan dengan sumuran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *